Suka Cerita Sex Om Haus Belaian

Suka Cerita Sex Om Haus Belaian

Sejak aku announcement crita2ku di salah satu situs, aku sering mendapat pm dari pembacaku, ada juga sih dari prempuan, tapi mayoritas mah dari lelaki, biasa de, isinya ngajakin ktemuan dan ujung2nya maen. enak di mreka gak enak di aku ya. kalo dah sering pm2an dan isinya gak ngajakin maen aja, aku baru ngasi imelku dan chatting dilanjut ke imel2an.

Salah satu temen chattingku yang sudah brubah menjadi imel2an berasal dari Singaraja, di utara pulau Bali. Dia selalu membahasakan dirinya om, umurnya 30an lah. Kita ngobrolnya dah macem2, mula2 mah sekitar urusan slangkanganlah, kemudian ditambah masalah2 kehidupan. Dia punya bisnis yang cukup maju di Singaraja. Apa bisnisnya gak relevanlah diomongin disini.

Dia sering ngundang aku maen ke Singaraja. Dia bilang Bali yang diexpose selalu pantai2 diwilayah slatan, padahal diutara juga banyak tempat wisata dan pantai yang eksotis juga. Dia seorang duda, dia suka cerita suka banget sama cewek2 abg, yang menjadi pelampiasan napsunya selama ini. Biasa deh, lelaki seumuran dia pasti suka ama abg yang montok dan buluan, dia bilang suka maen ampe 3kali dan ceweknya ampe lemes waktu dia udahan.

Aku suka amative aja ngebaca imelnya yang nyeritain pengalamannya maen am abg. Waktu aku nanya ukuran batangnya, dia gak mo ngasi tau, malah nanya balik :”Napa Nes, kamu pengen ngerasain punyaku yah”. Aku suka sengaja ngegganggu dia sembari critain pengalamanku kalo lagi maen, aku bilang aku suka banget ama batang yang gede, panjang dan keras banget ngacengnya, dan yang lebih penting lagi yang maennya kuat seperti dia sampe 3 kali dan bikin ceweknya terkapar saking lemesnya.

Itu imel2an diawal, blakangan seh lebih banyak curhat jadinya, lebih sering sih aku yang curhat kedianya karena dia jauh lebih tua dari aku. Blakangan ini, aku sering curhat tentang masalah kehidupan yang sedang aku hadapi dan aku bingung mengatasinya. Dia merespons dengan usulannya sehingga imel2an antara aku dan dia makin intens aja.

Sampe akhirnya, dia bilang ada urusan mo ke Jakarta, dia ngajak ketemuan. dia ngasi no hpnya, akupun demikian. Dah gitu, dia ilang dari peredaran, aku sampe lupa dia mo ke Jakarta, karena beberapa ari gak ada imel dari dianya. Sampe suatu pagi aku dapet sms di hp ku,

“Nes, aku nginep di auberge S (ini auberge yang tadinya auberge jaringan internasional, kemudian dimanage sendiri ama yan punya, dah pede kali ya). aku disuru nyusul kesana, “bawa bikini ya Nes, aku sekarang lagi di kolem renang nih”.

Karena aku juga lowong segera aku membawa beberapa potong daleman, bikini dan baju ganti, dan mluncur ke auberge S yang ada dibilangan Senayan. Ketika sampe di auberge itu, aku ditanya aegis mo ketemu siapa di kolam renang, segera aku alarm si om, setelah nyambung aku berikan ke security,

sehingga akhirnya aku diijinkan untuk menuju ke kolam renang. Karena hari itu hari kerja, di kolam renang hanya ada beberapa bule sedang berbaring berjemur, dipojokan kulihat seorang lelaki yang jelas sekali bukan bule, segera aku nyamperin dianya.

Dia tersenyum melihatku, “Ines ya, pa kabar nih”.

Aku menjabat tangannya. Ganteng juga dia.

“Aku om Frans, temen chatting kamu”. Dia hanya memakai celana pendek gombrong saja, duduk didipan dibawah payung besar.

Matanya jelalatan menyelusuri bodiku, memang aku pake tanktop ketat dan jins ketat sehingga semua yang menonjol dibodiku tercetak dengan jelas. Dia sampe nelen ludah memandangiku.

“Mo sarapan Nes”, dia menawariku.

“Bole om, kebetulan blon sarapan neh”.

“Kamu mau american, oriental atawa indonesian breakfast”.

“Indonesian bf mah dah tiap ari, americam bf pastinya roti doangan, kalo gitu oriental bf de om”.

“emangnya kamu tiap pagi bf di hotel?”.

“Bukan om, maksudnya kan tiap pagi ines bf ala indonesia kan. Kalo pagi gini sepi ya om kolam renangnya”.

“Ines mo brenang? Bawa bikini gak?”

“Bawa om, ines tukeran dulu ya, dimana tempatnya”.

Dia menujuk ke arah tempat battery dan ganti pakaian. Aku segera menuju kesana, dan mengganti pakeanku dengan bikini yang kau bawa. Aku pake bikini yang minim sekali, dengan ikatan untuk bra dan cdnya, bodiku makin terkespose kemontokannya dengan bikini seperti itu. aku segera keluar dari ruang ganti dan menuju ketempatnya.

Matanya makin berbinar memandangiku.

“Wah Nes, kamu seksi sekali pake bikin. Tadi pake pakean lengkap aja dah merangsang, sekarang…”

“Napa om ngaceng ya ngeliat ines”, godaku.

“So pasti lah Nes, om kan lelaki normal, backbone ada lelaki yang accustomed yang gak ngaceng liat kamu kaya gini. Dah makan dulu sana, setelah itu baru kita ngobrolin masalahmu”.

Aku segera menyantap bubur ayam yang masih ngepul2. Setelah selesai, teh manis anget pun aku sruput. Kemudian kami ngobrol naglor ngidul, tapi dia gak ngajakin aku brenang. Rupanya dia cuma pengen ngeliat bodilu ok gak, makanya dia minta aku pake bikin, lagian juga gak apa kan di kolam renang pake bikini, masak mo pake sarung kebaya di kolam renang.

Akhirnya, “Nes, kita terusin ngobrolnya dikamar om yuk. Dah mulai panas nih”.

“Panas apanya om”, godaku sembari senyum.

“Udaranya, mataharinya dah naik tinggi nih”.

“Om juga dah mo naik yach”.

“Tau aja kamu”. Aku memakai pakean luarku tanpa melepas bikininya. Diapun mengenakan kemejanya, menandatangai pesanan makanan dan minuman dan menggandengku masuk ke lobi hotel. Dia memijit lantai kamarnya dan lift pun meluncur keatas.

Di kamarnya aku duduk diranjangnya yang masih berantakan karena belon dirapikan oleh abode keeping. Dia menggantung don’t afflict assurance di tombol pintu luar.

“Bekas gelut semalem ya om, backbone ceweknya”.

“Dah balik tadi pagi Nes”.

“Napa gak disuru nemenin om aja selama disini”.

“Kan om pengen ktemu ines, ngapain lagi ajak yang laen”.

“Nikmat gak om semalem”.

“Lumayan lah”.

“Om maen brapa kali”.

“2 kali Nes, semalem skali bangun tidur skali”.

“Wah ines gak kebagian apa2 dong”.

“Don’t anguish Nes, backbone om tinggi skali kok”.

“Minum obat ya om”.

“enggak kok cuma supplemen khusus aja”.

Dia mengambil bendable alcohol dari lemari es dan diberikannya ke aku beserta gelasnya. Aku menuangkan bendable alcohol ke gelas dan duduk di sofa.

“Nes buka lagi bell pakean luanya, om kan mo menikmati memandangi bodi montok kamu”. Sembari tersenyum aku melepas pakean luarku, dan kembali duduk di daybed berbikini ria. Diapun melepas kemejanya dan duduk disebelahku.

“Om tajir ya, auberge ini kan mahal ratenya om?” “Kan om bebanin ke kantor biayanya. Ya kalo ada napa gak dinikmati sih”. Dia memelukku dengan meletakan tangannya dipundakku. “nes kamu merangsang sekali deh”.

Tiba-tiba dia langsung memagut bibirku, “mmmmhhhhh….” Dia langsung mendekapku erat. Ciumannya sangat liar. Dia melumat bibirku dan lidahnya menyapu langit-langit ku. aku menyambutnya dengan bernapsu juga. Kami melakukan ciuman yang sangat panas.

Dia melepas ciumannya lalu mulai menjilati telingaku dan menyapu leherku, aku menggelinjang keenakan. Kuamati wajahnya, dia pun melihatku dengan tatapan penuh nafsu.

Dia lalu menyandarkan aku didadanya yang bidang. Kedua tangannya menggapai kedua toketku dan merabanya pelan, sedangkan dia menciumi pundak dan leherku. Tangannya terus meraba toket ku lalu dia mulai meremas toket kananku pelan,sedangkan tangan kirinya masih terus meraba-raba toket kiri ku.

“emmmhhh…ohhh…enak om…” Desahan ku itu tak membuatnya makin nafsu. Dia sangat pintar mengendalikan nafsuku. Kini, kedua tangannya meremasi kedua toketku. Kurasakan nafasnya makin cepat. Remasannya pun makin gemas.

“Om…enak ..terus…emhhhh…” Aku mendesah menikmati remasannya. Puas meremas dari luar, tangannya menelusup ke balik bra ku, dirabanya kedua toket ku itu.

“ngghhh…enakh…uh…terus yang…emmhhh…” Desahanku itu sekarang membuat nafsunya makin naik. Dia mulai meraba pentilku lalu dengan jempol dan telunjuknya,di pilinnya pentilku dengan gemas.

“ngghhh…enak om…ooooooohhhhh….” Dia langsung meremas toketku dengan gemas. Nafasnya makin memburu, remasannya makin kasar.

“ah..ahh..enak om…” desahku. Remasannya makin cheat dan setiap dia mencubit pentilku, nafsuku makin meledak-ledak dan naik tak terkendali.

Setelah puas meremasi toketku, langsung dibukanya celana gombrongnya. Batangannya yang besar itu sudah mengacung pada ukuran maksimalnya. “Diemut bell Nes…”katanya dengan penuh nafsu. Langsung saja ku isap batangannya yang besar itu. Ku kocok pelan batangnya yang tidak masuk dalam mulutku.

Kuisap kuat batangannya sampai pipiku kempot, lalu kumaju mundurkan mulutku, sehingga batangannya dapat keluar-masuk mulutku.

“oh..oh..enak Nes..udah pengalaman ya? ngisepnya jago” dia mendesah keenakan. Ku teruskan kuluman ku sambil sesekali kukocok batangannya dengan tangan kananku. Kurasakan batangannya itu sudah berkedut-kedut didalam mulutku.

“ah..ah..yang..udah mau keluar nih..isep..ughhh..” Dia sudah ngecret. batangannya memuntahkan banyak cairan putih yang kental, langsung kuisap pejunya sampai habis. Kurasakan mulutku dipenuhi oleh pejunya yang keluar cukup banyak itu. Dia sepertinya sudah penasaran dengan vagina ku. Langsung dilepasnya bra dan cd bikiniku. Ia langsung mengenyot toket kananku, dan meremasi toket kiri ku yang tak dikenyotnya.

“slrrpp..slrrppp…” terdengar suara kenyotannya di toket kananku.Tampaknya Ia sangat gemas dengan toketku, ia mengenyot toketku sampai pipinya kempot. Remasannya juga makin liar.

“emhhhh….om..terusin..enakh…ohhhhh…” aku mendesah keenakan. Setelah puas mengenyot toket kananku, ia menjilati pentil kananku lalu menjilati toket ku dan mulai berpindah ke toket kiri ku yang sudah tak lagi diremasinya. mula-mula ia memainkan pentilku dengan lidahnya, lalu mulai mengisap nya. Tangan kanannya meraba-raba toketku yang tak dikenyotnya lalu memilin pentilku.

“nghhhh….enak om…eeeemmmmmhhhhhhhhh…” aku mendesah menahan nikmat yang tak terkira. Napsuku semakin naik tak terkendali dan semakin meledak-ledak. Setelah puas menyusu, dia langsung merebahkanku dikasur dan membuka lebar-lebar kakiku.

Dijilatinya vaginaku sehingga aku merasaa geli dan menggelinjang keenakan. “ahhh…enak om..ummmhhh…” desahku keenakan.

Puas menjilati vaginaku, ia langsung menggunakan jarinya dan dimasukkannya jari telunjuk dan jari tengahnya, lalu mulai dimaju-mundurkan dengan cepat seolah-olah batangannya yang menusuk vaginaku.

“ah..ahh..ah,,,ahhhhh…om…. ooooooooohhhhhh…” Dia tak memperdulikan desahanku dan meneruskannya bahkan kini makin cepat. Setelah puas mengorek vaginaku, dia mencubiti it1lku, sehingga aku menggelinjang keenakan. Aku sampai ngos-ngosan melayaninya, padahal baru juga pemanasannya.

Tanpa memberi ku kesempatan mengatur nafas, dia langsung menusukkan batangannya kedalam vaginaku. batangannya yang besar itu agak susah menerobos vaginaku.

“ssshhh…ummmhhhhhhh..om…ooooooooohhhhhhhh. . .” desahku keenakan. dia mendorong batangannya kuat-kuat dengan bantuan cairan pelumas yang sudah membanjiri vaginaku, batangan itu pun dapat menusuk vaginaku. dia mulai menggoyangkan pinggulnya.

“uhh..uhhhhh..enak om..ooohhhh…” desahku lagi. dia sudah larut dalam nafsunya, sehingga ia langsung menggenjotku dengan cepat. Digoyangkan pinggulnya dengan cepat. Terdengar bunyi berdecak karena gesekkan batangannya dengan dengan dinding vaginaku, batangannya dapat dengan leluasa keluar-masuk vaginaku karena vaginaku kini sangat basah dibanjiri cairan pelumas. dia sangat gemas melihat toketku yang montok. Ia langsung memegang kedua toketku lalu mulai meremasnya dengan gemas.

“ooooohhhhh…enak om…umhhh..” Aku mendesah karena keenakkan. dia terus menggenjotku dengan cepat, sedangkan kedua tangannya tak pernah berhenti meremasi kedua toket ku. Aku terus mendesah menahan nikmat yang tak terkira. “gimana nes, enak gak?” tanya dia dengan nafas yang memburu.

“ummmhhhh…enak om…terus…oooohhhhhhh..” aku mendesah keenakan. dia semakin mempercepat goyangan pinggulnya dan tak pernah berhenti meremas kedua toketku. “ohh…om…enak..om…” desahku lagi. dia terus memacu goyangannya dan tak berhenti meremas toketku. Kurasakan ada sesuatu yang meledak-ledak dalam diriku, aku merasa akan mendapat orgasme ku sebentar lagi.

“oh…ohh..oh..emmmhhhh..oooohhhhhh..om…bent ar lagi…uhhhh..ines…mau…keluar nih…ooohhhh…” desahku menahan nikmat. “Iya…om juga udah mau keluar…ugggghhhh…” dia meleguh panjang dan menahan batangannya menancap lebih dalam di vaginaku, bersamaan dengan itu pejunya kembali memenuhi vaginaku, diremasnya kuat-kuat kedua toketku. Tak berapa lama, aku menyusul orgasme nya.

“oooooohhhhhhhhhhh….” aku meleguh panjang dan tubuhku menggelinjang, bersamaan dengan itu, cairan orgasme ku membanjiri vaginaku. Tubuhku dipenuhi oleh keringat, dinginnya AC menjadi tak terasa.

dia menarik batangannya dan mengatur nafas sebentar. Ia lalu mengganti posisi, kini ia rebah di kasurku. Aku tau ia ingin mencoba posisi wot. batangannya masih mengacung, hebat bener kasiat suplemen yang diminumnya dah ngecret masih ngaceng aja dengan kerasnya.

Aku mulai mengatur posisiku, dia memegangi batangannya lalu dengan bantuannya, batangannya dengan mudah menerobos vaginaku, kali ini tidak sulit sperti pertama karena vaginaku sudah dibanjiri cairan pelumas yang cukup banyak.

Aku mulai menggoyangkan pinggulku perlahan. Kedua tangan dia kembali meraba toketku lalu mulai meremasinya pelan, dia berusaha membuatku nyaman terlebih dulu. Aku menggoyangkan pinggulku, gesekkan antara batangannya dan dinding vaginaku memberikan kenikmatan tersendiri bagiku. dia masih terus menggerayangi toket ku sambil meremasnya pelan.

Setelah gelombang orgasme ku reda, nafsuku pun kembali naik. Kugoyangkan pinggulku dengan cepat. “oh..ohhhh..enak…uh…remes terus om…”desahku lagi. Aku meneruskan goyangan pinggulku dengan cepat, sedangkan dia tak pernah melepaskan tangannya dari toketku. Diremasnya kedua toketku dengan gemas,sambil sesekali memilin pentilku.

Setelah puas meremas toketku, tangan dia kini menelusuri setiap lekuk tubuhku. Aku semakin terbakar, nafsuku naik dan meledak-ledak, dapat kurasakan kedua pentilku kini sudah mengeras dan meruncing karena terus-menerus dikenyot, selain itu nafsu ku sudah meningkat terus tak terkendali. Aku terus menggoyangkan pinggulku dengan cepat, nafasku makin memburu.

Setelah puas mengelus tubuhku, tangan dia kembali mengarah pada kedua toketku yang sudah basah karena liur dan keringat itu, lalu ia menyibakkan rambutku yang menutupi toketku, Ia kembali meraba-raba kedua toket montokku itu. Rabaannya membuatku geli. Ia meraba-raba toketku lalu memilin kedua pentilnya sehingga membuatku seperti tersengat listrik.

Sambil sedikit medesah aku terus menggoyangkan pinggulku, sedangkan dia masih senang bermain-main dengan kedua pentilku yang sudah mengeras itu, ia memilin-milin pentilku.”oooohhh…om…” desah ku. “ahh..pentil mu ngemesin nes…” katanya.

Permainannya pada pentilku membuat nafsuku makin meledak, kugoyangkan terus pinggulku sedangkan dia tidak menghentikan permainan tangannya pada kedua toketku. Ia meremas toketku dengan gemas, sesekali ia memilin kedua pentilku.

Kini aku merasa kedua pentilku semakin mengeras dan meruncing. Aku meneruskan goyanganku dan semakin kutambah kecepatannya. dia tampaknya sudah lelah meremas toket ku, ia menghentikan remasannya lalu dengan kedua tangannya, ia memegang pinggulku dan membantuku menggoyangkan pinggulku sehingga goyanganku semakin cepat.

“oh..oh..om…enak…om…”desahku menahan nikmat.Tapi Aku masih ingin dipuaskan dengan remasannya, kuraih tangan kanannya dan kuletakkan di toket kiriku.

“oh..masih pengen diremes yah nes?” tanyanya.

“uuuhhh…iya…ohhh…remesin om..ughhh…” jawabku sambil sedikit mendesah. dia langsung meremasi kedua toketku dengan kedua tangannya.

“ahhh..iya..gitu..enak..om..remesannya ..uhh..” dia terus meremasi kedua toketku dengan gemas.

“oh..ohh…enak..terusin om..ughh…” Aku merasa aku akan mendapatkan orgasmeku sebentar lagi. Terus kugoyangkan pinggulku dengan cepat, toketku yang terus diremas itu membuatku merasakan nikmat tak terbayangkan, kurasakan pentilku sudah keras dan toketku basah terkena liur dan keringat, tubuhku sudah basah kuyup karena keringat.

Kupejamkan mataku sambil terus menggoyangkan pinggulku, terus kugoyangkan pinggulku dengan cepat, aku makin merasa dekat dengan orgasme ku,terus kugoyangkan pinggulku dengan cepat.

“ahhh…ahhhhh…om…bentar lagi ines…udah mau..keluar nih..om..oooooooohhhhhhhhhhh…….” Aku mengerang panjang, tubuhku menggelinjang dan cairan kenikmatan membanjiri vaginaku, aku kembali mendapatkan orgasmeku, aku merasakan kenikmatan tak terkira, dan serasa melayang, aku hanyut dalam gelombang kenikmatanku.

Bersamaan dengan orgasme ku, dia juga kembali mendapatkan orgasmenya, diremasnya kuat-kuat toketku dan dihentakkannya pinggulnya hingga batangannya menusuk vaginaku lebih dalam, peju bercampur dengan cairan oragasmeku didalam vaginaku. Aku merasa sangat lemas sehingga tubuhku ambruk, dia dengan sigap menahan tubuhku.

“Hehe..gimana nes, puas gak” tanyanya.

“Puas banget om, backbone kont0l om besar banget, panjang lagi. Masuknya dalem banget deh om, kerasa banget gesekan kont0l om ke vagina ines, lagi ya om”, jawabku dengan aught penuh kepuasan.

aku mengira ia akan menyudahi permainannya. Tapi ternyata aku salah, setelah batangannya kembali menguat, ia menarik batangannya dari dalam vaginaku lalu duduk bersandar disofa. Aku sudah sangat lelah dan lemas sehingga aku pasrah saja dengan apa yang akan dilakukannya padaku. Aku disuruhnya duduk membelakanginya dipangkuannya.

Dengan mudah, batangannya yang basah terkena cairan pelumas vaginaku itu memasuki vaginaku. Aku menggoyangkan pinggulku, Kugoyangkan tubuhku naik-turun sehingga batangannya menghujam vaginaku. dia kembali meraba toketku dari belakang sambil mendesah-desah keenakan.

Aku terus menggoyangkan tubuhku naik turun dia masih terus meremas kedua toketku sambil sesekali memilin-milin kedua pentilku yang sudah keras itu.

“Ahh…ah…ahh.aahh..ahh..ah..ah..” aku mendesah keenakan sambil terus mengoyangkan tubuhku.dia sangat menikmati permainanku, aku terus menggerakkan tubuhku naik turun sehingga batangannya terus menghujam vaginaku, setiap batangannya menghujam vaginaku, aku merasa seperti tersengat listrik. dia sangat menyukai toketku, terbukti dengan ia tak pernah berhenti meremas kedua toketku dengan gemas.

“Ah..ah…ahhh…enak…uh…ines..udah..gak ..kuat..yang..uuuh….” Goyangan tubuhku berhenti karena aku merasa sangat lelah. dia langsung menggoyangkan pinggulnya dengan cepat sedangkan tangannya tidak pernah berhenti meremasi toketku. “Ohhh…ohhhh..oohhh..enak..terus..uhhh…oohh hhh”, aku mendesah keenakan.

Dibawah, batangannya terus menghujam vaginaku dengan cepat, tangannya tak pernah berhenti meremas toketku sambil sesekali dia menmilin pentilku. Aku merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa. Remasannya membuatku merasa nikmat.

Aku merasa dia akan mendapatkan orgasmenya kembali sebentar lagi, dapat kurasakan batangannya berkedut-kedut dalam vaginaku. Remasannya pun semakin liar, ia juga tak berhenti menciumi bibir, pundak, dan leherku. Aku pun juga merasa akan mendapat orgasmeku kembali.

Aku juga mulai menggoyangkan pinggulku dengan cepat dan liar,Tak berapa lama, dia mendapatkan orgasme ke-3nya denganku, ia meleguh panjang dan menancapkan batangannya dalam-dalam. Ia meremas kedua toketku kuat-kuat, pejunya muncrat dan memenuhi vaginaku kembali. Aku yang belum mendapatkan orgasmeku terus menggoyangkan pinggulku dengan cepat dan semakin cepat karena merasa aku akan mendapatkannya sebentar lagi,

“uh..uhhh…uhhh…hyah…enak..uhh..ooooooooo oohh hhhhhh….” aku mendesah panjang dan tubuhku menggelinjang karena keenakkan.

Setelah gaya pangkuan, dia segera mengubah posisi dengan posisi active style. Karena nafsuku masih tinggi, aku ikuti saja kemauannya. Ternyata,staminanya sangat kuat. kedua tanganku bertumpu pada kasur, ia langsung menusukkan batangannya dari belakang dan langsung menggenjotku dengan cepat.

Dalam posisi ini kedua toketku menggelantung, sehingga terlihat semakin montok, dia pun langsung meremas toket montok ku. Mula-mula ia mencaplok toket kiriku dan meremasnya dengan gemas, goyangan pinggulnya juga semakin cepat.

“uhh..uh..uhh..uhh..uhhhh..enak..umhhh..enak om…ooooohhhhh” genjotannya yang begitu cepat itu membuatku mendesah keenakan. Nafsu dia sepertinya juga makin tak terkendali, genjotannya makin cepat sambil terus meremas toket kiriku dengan kasar. kini dia menggoyangkan pinggulnya dengan cepat, remasannya pun makin cepat dan kasar.

“ahh…ahhhhh….ahhhhhhh…ahhh”, aku mendesah sangat kencang.”toketmu montok banget deh…” katanya sambil terus menggenjotku. dia menghentikan remasannya dan kembali mengelus kedua toket montokku yang menggelantung itu,setelah itu ia kembali meremas kedua toketku dengan gemas.

“aahhh..hyaahh…enak om…ooooohhhhh…” Aku mendesah keenakan. Aku makin tenggelam terbawa nafsu. dia masih terus menggoyangkan pinggulnya bahkan makin cepat. batangannya terus-menerus keluar-masuk vaginaku. Setiap hujamannya membuatku merasa nikmat.

“oooooooooohhhhhhhhhh…enak om…eeemmmmhhhhhh” Aku kembali mendapat orgasme ku, cairan orgasme ku kembali membanjiri vaginaku. dia masih belum selesai,ia terus menggenjotku dengan sangat cepat, terdengar bunyi decakkan dari vaginaku yang sudah sangat becek itu, kedua tangannya tak berhenti meremas toketku.

“ah..ah..ah…bentar lagi nih nes…” dia mendesah keenakkan. Goyangannya makin liar, demikian juga dengan remasannya yang tak pernah berhenti itu. Tak lama, dia melenguh panjang dan pejunya menyembur kembali dalam vaginaku, bersamaan dengan itu dia memilin kedua pentilku sehingga aku menggelinjang dan karena gelombang orgasmeku masih belum reda, aku kembali merasakan kenikmatan kembali melanda seluruh tubuhku.

“ooooooooohhhhhhhhhh….” aku mendesah panjang, bersamaan dengan itu aku kembali dilanda orgasme. Setelah puas dengan active style, dia mencabut batangannya dari vaginaku. Aku sudah sangat lemas sehingga aku terjatuh di ranjang.

dia rupanya masih ingin penutup. Ia lalu jongkok diatas ku lalu ia memegang kedua toketku lalu menjepitkannya pada batangannya. Aku lalu melakukan breast fucking, kunaik turunkan toketku dan kujepit kuat-kuat batangannya dengan toket montokku.

“ah..ah..enak nes…kamu jago yah…toket mu juga..montok banget..om gak tahan” Aku merasa senang dipuji seperti itu. Aku menjepitkan batangannya kuat-kuat dengan kedua toketku dan terus kunaik-turunkan toketku, Kurasakan batangannya kembal berkedut-kedut dan kembali menyemburkan peju, mengenai wajah dan toket ku.

Setelah itu aku membersihkan batangannya dari sisa-sisa pejunya dengan mulutku. Setelah itu aku tergeletak di ranjang dan berusaha mengatur nafasku. “Om luar biasa deh, bisa berkali2 ngecret, kuat banget ya suplemen yang om minum. Ines sampe klenger nih, istirahat dulu ya om”. “Nes, vagina kamu nikmat banget deh, lebih nikmat dari yang semalem.

Empotan kamu luar biasa, bikin om kepengen terus. Kamu nemenin om selama om di Jakarta ya Nes, kita berbagi kenikmatan terus setiap ada waktu”. Wah bisa letoy neh ngeladenin napsunya. Bener2 nikmat, dimulai dari chatting lewat pm, trus lewat imel dan berakhir dengan nancepnya kont0lnya diselangkanganku berkali2.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,