Cerita Sex Ngentot Mesum Memek Sepupu Sempit , Pada pagi yang indah dan cerah itu, aku sedang lewat depan kamar Kakak sepupuku, Citra adalah anak dari Tanteku, Dia bekerja sebagai Pramugari dipesawat Air Asia. Ketika itu kulihat pintu kamar Citra sedikit terbuka, ketika itu tiba-tiba timbul keinginan di benakku untuk mengintip Citra.
Citra yang masih tertidur pulas saat itu hanya mengenakan Lingerie tidur yang berbahan tipis dan sexy. Sungguh benar-benar cantik sekali dia, batinku sembari menatap wajahnya yang putih bersih. Pelan-pelan, aku Masuk ke dalam kamar sambil melangkah sangat pelan, dan sebelumnya sepatuku telah kubuka terlebih dahulu agar tidak terdengar suara langkah kakiku karena sepatu.
Garis Vaginanya membayang jelas dibalik celana dalam yang tipis itu, biraku tiba-tiba memanas. Secara pelan penisku-pun mulai tegang tegak berdiri, Ditambah lagi aku melihat, dari pinggiran celana dalam Citra, saat itu kuperhatikan rambut kemaluanyanya sedikit keluar dari celana dalamnya yang mini dan tipis itu.
Lalu ketika dia tidur aku langsung memasukan Obat Perangsang kepada Minumanya. Setelah itu aku langsung balik keluar sampai Citra bangun dan meminumnya.
Setelah keluar dari kamar Citra, Lalu selang 30 menitan aku balik lagi kekamarnya dan melihat Citra terkapar lemas dengan baju yang obrak2 tersingkap
“Cit kamu kenapa? kok geliat2 gitu”, kataku
“iyah dek, badan kakak panas dingin”,
Aku menahan nafasku yang mulai memburu, lalu Penisku mulai ku pegang dan kukocok. Kulihat Vaginanya yang ditumbuhi dengan bulu halus yang lebat namun rapih sudah tidak terbungkus Celana dalam. Dalam batinku berkata apapun caranya aku harus bisa menikmati tubuhnya.
“Aduh Bang, kok kepala Citra pusing gini ya Bang”, keluh Citra. saat itu aku langsung mendekatinya sambil duduk disampingnya
“Wah… Kenapa? Kamu sakit yah?” tanyaku
“nngak dik, tapi kok rasanya gelisah aja”, jawabnya.
sambil tanganku mengelus2 pahanya sampaai kebagian selangkangannya, kulihat dia diam saja tanpa perlawanan sampai akhirnya aku beranikan diri untuk menyentuh Kemaluannya yang ternyata Sudah becek, kumainkan klistorisnya dengan lembut dan tambah ciuman dilehernya
“Mmhh kamuu bakalan puas citt”, ucapku pelan ditelinganya
“iyahh dik..” jawbanya simple
Setelah itu tiba-tiba matanya menatapku sayu, sembari dia terus menggigit-gigit bibirnya. maka aku memberanikan diri untuk mencoba melepas celanaku,
“Dikk Itumu kenaapa dikeluarin?” ucapnya dengan setengah sadar.
Lalu setelah celana dan celana dalamku terlepas, nampaklah batang Penisku yang sudah tegak dan besar maksimal itu. Lalu tangan kiriku yang sedang memegang Penis, lalu kuarahkan kepada Citra.
“Iyah ini untuk memberikanmu kepuasann yang nikmatt citt”,
Tangan kananku kemudian meraih tangan Citra, lalu tangan kirinya Citra kuarahkan ke Penisku, hingga dia menggenggam batang Penisku. Semula Citra hanya menggenggam Penisku saja, tapi kemudian dia mulai mengelus dan mengocok-kocok Penisku yang sudah tegak menantang itu,
“ Ouwhhh… terus Citra n… yahh… terus Citra sayang… ”, kataku sedikit berbisik.
Lalu tanganku langsung melucuti Lingrienya dari atas toketnya sampai kebawa memeknya. Sungguh seksi sekali Citra ini. Payudara Citra yang membusung dengan puting yang mengeras mancung, nafas Citra yangsemakin memburu deras-pun mengiringinya.
“ Ouhhhh… dikkkk… Aghhhh…. ”, gumamnya sambil terus mengelus dan mengocok batang Penisku yang besar dan keras.
Seluruh sudut batang Penisku di dielus lembut, termasuk biji pelerku dan bulu-bulu jembutnya. Perlahan-lahan kudekatkan wajah ku ke payudaranya yang membusung. Lalu kukecup ringan payudaranya,
“Ahhhh… Ughhh…. geliii … Sss… Ahhh…” desah Citra lirih.
Citra mendesah disaat mulutku mengulum putingnya dengan penuh gairah. Lalu mulai kujamah seluruh permukaan payudara Citra yang besar, montok dan putih itu. sembari terusku hisap di payudaranya, sesekali kutarik pelan pake gigi. Tanganku bergerak cepat melepaskan rok mini kerjanya, dan celana dalam-nya yang mini serta tipis itu.
“Indah sekali Vaginamu ini Citra”, kataku berbisik di telinga kanannya.
Tanpa menjawab, Citra hanya memejamkan mata dan berkedip mendengar kata-kataku itu. Lalu tangannya yang tengah mengelus-ngelus batang Penisku, segera ku angkat dan kulepas dari batang Penisku. Lalu tangannya ku angkat dan kutaruh disamping kepalanya. Saat itu dia terlihat pasrah saat kubuka pahanya lebar-lebar. Wow, belahan Vaginanya sunguh membuatku semakin terangsang saja.
Lalu, Dengan cepat kudekatkan kepalaku ke permukaan Vaginanya, lalu dengan mantap kujilat permukaan liang Vaginanya,
“Sruppp… Sruppp…”enak dan harum sekali vagina Citra ini,
“Sss… Ahhh…. dikkk… Ouwhh… terus dikkk… Aghhh…”, desah Citra seirama gerakan lidahku yang nakal menjilati liang kenikmatannya.
Ketika itu tangan Citra menjambak rambutku saat lidahku mulai kutusukan dalam Vaginanya itu, “ Ouwhhh… Bang… Aghhh…”, desah nikmatnya.
Dengan semangat kujilati terus Vaginanya hingga basah, selang 10 menit kemudian kuhentikan gerakan ku menjilati Vaginanya itu. Keringat dan desahan nafas Citra seakan berpacu, lalu kuarahkan batang Penisku ke lubang Vagina Citra. Lalu sesaat kusapu Vaginanya dengan lidahku,
“Aghhh…. geli bangett Ahhkkss… Ughhh….”, desahnya pelan.
“iyah enak Citt?”, tanyaku sambil kumasukan kepela kontolku lalu kukeluarkan
“kalau mau ditusuk buruan dik, soalnya kakak perawan”, aktanya
Lalu aku berusahan untuk menjebol memeknya kutekan pelan2 kedalam lalu kukeluarkan lalu kutekan lagi sampai jadi akhirnya masuk semua..
“Aahkkkkksss HHHHKKKKKKSSSS, pelan-pelan yah masukin kontolnya ke Vagina aku ”, pinta nya padaku.
“ Iya sayang”, jawabku singkat.
Sembari mengarahkan kepala Penisku yang bulat besar ke lubang Vaginanya, dengan perlahan kudorong Penisku. Sedikit demi sedikit, walaupun agak susah karena vagina masih perawan dan sempit sekali aku terus mencoba tanpa mengenal lelah,
“Aouw… sa.. sakit… Aghhh…Auow… pelan g”, ucap Citra sembari mencengkram sprey tempat tidur dan sedikit menutup bukaan pahanya.
“Aghhh… Tahan dulu ya Citra sayang” rayuku menenangkanya.Setelah bersusah payah, pada akhirnya, Zlebbbbbbbbbbb….. akhirnya batang Penisku amblas juga Masuk kedalam Vaginanya Citra
“Aowwwwwww… sakitttt… saaakit sekalliiii Bang… Huuu… huu… hu… ”, kata Citra sambil menggigit bibirnya.
Ketika itu kudiamkan batang Penisku sejenak didalam Vaginanya, ughhh… kuat sekali jepitan Vagina Citra, batinku. Lalu beberapa saat kemudian segera ku ayun perlahan Penisku maju mundur didalam liang Vagina Citra,
“Zlebb… Zlebb… Zlebb… ” , bunyi penisku yang sedang menyelami Vagina Citra.
Lama-kelamaan aku merasa mudah mengayun Penisku. Ketika itu Citra memejamkan mata seraya memeluk leherku erat. Dengan irama yang tetap santai ku ayun gerakan Penis ku maju mundur mencoblos Vaginanya,
“Aghhh… enak sekali Vagina kamu sayang… Oughhh… ”, bisikku penuh gairah di telinganya,
“Ssss… Aghhh… … pelan … aoww… Sss… ahhh” desah nikmat dan sakit menjadi satu.
Pada awalnya gerakan Citra kaku, namun lama-kelaman Citra mulai membalas goyangan pinggangku dengan goyangan sedikit memutar pinggul,
“Enak Citra, Aghhhh… terus goyang sayang ”, pintaku.
“Slebb… Sluppp… Plakkk… Plakkk… Plakkk… ”, bunyi gesekan Penis dengan Vagina semakin nyaring.
Dengan semangat, kurasakan tubuhku terbang melayang keenakan, lalu kupacu gerakan tusukan Penisku lebih cepat lagi. Saat itu Citra semakin mendesah dan terengah keenakan,
“ Aghhhh…. dikkk… enak deikkka… aa… aku mau pipis dikkkaghhh…” mulutnya mulai meracau sembari menggigit dadaku.
Rupanya Citra telah mencapai puncaknya, Vaginanya terasa sangat basah sekali hingga Penisku terasa saat menggelosor masuk ke Vaginanya. Tubuhnya Citra setelah itu lemas seperti tak bertulang.
aku terus mengocok lubang Vagina Citra. Dari lubang Vagina Citra tampak menetes darah bercampur cairan lengket. Akirnya tercapai juga keinginaku, sungguh puas aku mendapatkan keperawan Citra, kataku dalam hati. Lalu kucabut batang Penisku yang Masih keras dari lubang Vagina Citra yang sudah tidak perawan lagi karena aku.
Sementara itu Citra terkulai lemas dan wajahnya Masih tampak tegang, dengan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya. Hal itu membuat tubuh putihnya semakin terlihat menggairahkan saja. Batang Penisku yang mengkilat dikelilingi lendir kawin Citra, saat itu masih belum memuntahkan sperma juga, maka dari itu aku masih sangat bernafsu sekali,
“Citra sayang… akuu belum keluar nih, sekarang kamu uka mulut donk sayang… perintahku.
Tanpa menjawab Citra pun lalau membuka mulutnya, lalu aku mengarahkan batang Penisku ke dalam mulutnya. Pada awalanya Citra mau muntah saat Penisku Masuk kemulutnya yang mungil itu. Namun kemudian dia mulai terbisa mengocok dan mengulum Penisku,
“Aghhh… enak citt, sepong terus… Oughh… kamu mulai mahir deh, Ssss… Aghhh…”, desahku mulai merasa nikmat oleh kuluman Citra.
Secara konstan Citra pun terus mengkulum penisku dengan lembutnya. Tak lama setelah itu kurasakakan batang penisku berdenyut dan,
“Crottt… Crottt… Crottt… ”,
Akhirnya Penisku memuntahkan spermanya kedalam mulut Citra yang mungil itu, saking banyaknya spermaku yang keluar sampai-sampai mulut Citra yang mungil itu tidak mampu menampung spermaku.
Walaupun mulut Citra mungil, hampir setengah spermaku tertelan oleh Citra.