Cerita Sex Bercumbu Dengan Yuni ABG Girang – Namaku Leo, kini aku berumur 26 tahun dan aku masih menjadi mahasiswa di salah satu PTS di Jakarta. Sebuah status yang ingin secepatnya kutanggalkan, agar aku bisa segera menjadi sarjana. Tinggal skripsi yang masih menghadang langkahku. Aku sudah mempunyai bisnis sendiri, dimana hasilnya lebih dari cukup untuk membiayai kuliah dan hidupku di ibukota ini. Termasuk tentunya untuk “biaya kenakalan laki-laki”, hehe..
Siang itu aku sedang suntuk sehabis berjam-jam menghabiskan waktu di depan notebook untuk mengerjakan salah satu proyek dari klienku. Memang aku ingin secepatnya menyelesaikan proyek ini, mengingat nilainya yang cukup besar. Terbayang nikmatnya berlibur di Bali atau Lombok bila nanti telah menerima pembayaran dari klienku ini.
Karena perut sudah keroncongan, aku segera mengambil kunci mobilku dan pergi ke mal di daerah Jakarta Barat untuk makan siang. Memang di kulkas kamar kostku cuma tersisa sepotong pizza bekas semalam. Tiba di mal tersebut, aku menuju KFC untuk makan siang.
Seperti biasa, sehabis makan siang aku cuci mata melihat-lihat toko di mal tersebut. Setelah itu, aku mampir di studio 21 yang terletak di lantai 3 mal itu untuk melihat-lihat film yang sedang diputar. Memang rencananya kalau ada film yang bagus aku ingin nonton untuk refreshing sebelum memulai mengerjakan proyekku lagi nanti malam.
Saat memasuki lobby, setelah melewati lorong yang dipergunakan untuk bermain video-game, kulihat seorang gadis manis sedang duduk sendiri sambil memainkan handphonenya. Aku seperti merasakan “deja vu”. Teringat olehku pengalaman beberapa waktu lalu saat mau menggoda seorang gadis sendirian di lobby studio 21, yang ternyata membawa cowoknya. Tetapi tak mengapa, aku sok nekat saja duduk di sebelahnya sambil tersenyum. Dia juga membalas tersenyum sambil kemudian kembali sibuk dengan hpnya.
“Sel.. Lo ada dimana sih? Cepetan dong gue udah di lobby nih” katanya.
“Ya udah.. Cepetan deh” ujarnya lagi.
“Sedang nunggu pacarnya ya?” tanyaku sok akrab.
“Nggak kok mas. Teman” sahutnya singkat sambil tersenyum.
“Mas sendirian aja?” tanyanya lebih lanjut
“Wah agresif juga nih cewek” pikirku. “Iya sendirian aja. Mau nemenin? Jalan yuk” tanyaku nakal.
“Mau ngajak kemana?” tanyanya
“Jalan-jalan aja” sahutku. Dia tersenyum lagi menambah manis wajahnya yang berbibir tipis itu.
Aku punya perasaan dia ini ABG nakal yang sering nongkrong di mal-mal mencari mangsa.
“Oh ya, namanya siapa?” tanyaku.
“Yuni” sahutnya sambil mengulurkan tangannya.
“Leo” kataku menyambut uluran tangannya. Kuperhatikan penampilan Yuni, gadis manis ini.
Rambutnya sebahu dengan wajah yang manis. Berpakaian kaos ketat dipadu celana jeans. Buah dadanya tampak menonjol ranum di balik kaos ketat yang dipakainya. Terbayang nikmatnya bila aku bisa merasakan kenyalnya buah dada ranum ABG manis ini.
“Nggak sekolah?” tanyaku lebih lanjut.
“Nggak, sedang bolos. Males..”
“Emang sekolah dimana?”
Dia kemudian menyebutkan salah satu SMU Negeri di wilayah Jakarta Barat.
“Hey.. Sorry ya gue telat”. Tiba-tiba seorang gadis menyapa.
“Sialan lo.. Gue udah nunggu lama tau..” sahut Yuni pada sang gadis.
Kulihat si gadis yang baru datang, dan mataku terkagum-kagum melihat penampilannya. Wajahnya sangat cantik, dengan rambut panjang, mirip dengan Ratu Felissa bintang sinetron remaja yang terkenal itu.
“Sel, ini kenalin teman gue” katanya mengenalkanku.
Kami segera berkenalan. Kemaluanku semakin berontak saat jemarinya yang halus sedikit kuremas saat kami berjabat tangan. Ternyata namanya Selly. Tanktopnya yang seksi semakin menambah hot penampilannya. Tetapi kulihat buah dadanya tidak sebesar kepunyaan temannya. Akan tetapi kulit tubuhnya yang putih mulus menyebar aroma seksual yang tinggi.
“Mau kemana nih mas? Kita makan dulu aja yuk?” ajak Yuni.
Akhirnya kami bertiga pergi ke sebuah restoran fast food. Saat kami berjalan, banyak cowok yang memperhatikan tingkah laku kedua ABG ini dengan pandangan bernafsu. Terutama kepada Selly yang memang sangat cantik itu. Karena sudah makan, aku hanya memesan minum saja untukku, sementara mereka menikmati makan siangnya. Sambil menikmati pesanan masing-masing, kami berbincang-bincang. Kupancing-pancing mereka, agar aku yakin mereka bisa kuajak check-in nanti. Aku tidak mau rugi, setelah mengeluarkan uang banyak untuk mereka ternyata mereka tidak bisa dinikmati, hehe..
Ingin segera aku merasakan kehangatan dan kemulusan tubuh belia mereka. Akan tetapi, ternyata tidak semudah itu. Banyak proses yang harus dilalui, alias ada biaya yang harus dikeluarkan terlebih dahulu. Sesudah makan, mereka minta dibelikan pulsa HP, terus belanja baju, dll. Tetapi tak apalah, pikirku. Kebetulan baru minggu lalu aku menerima pembayaran dari salah seorang klienku. Memang kalau mau barang bagus ada harga yang harus dibayar. Apalagi terbayang nikmatnya apabila aku bisa menyetubuhi kedua gadis ABG ini secara bersamaan.
“Yuk jalan. Pusing nih di mal terus” kataku setelah mereka selesai berbelanja. Memang aku sudah menentukan limit pengeluaran bagi mereka. Disamping itu, aku sudah tidak tahan ingin segera menikmati tubuh seksi Yuni dan wajah cantik Selly.
Mereka akhirnya setuju dan kami menuju tempat parkir. Kukebut mobilku menuju hotel jam-jaman langgananku.
Singkat cerita, kami telah berada di dalam kamar hotel. Tak menunggu lama lagi, langsung kuraih wajah cantik Selly dan kulumat bibirnya. Leher dan pundaknya yang putih mulus segera kucium dan kujilati. Setelah itu, wajah manis Yuni menjadi sasaranku. Saat kuciumi bibirnya yang tipis, kuremas buah dadanya dari balik kaosnya yang ketat.
“Buka dulu aja mas..” bisik Selly saat aku masih sibuk menikmati, menciumi dan meremasi tubuh temannya.
“Bukain ya” kataku.
Aku menghentikan ciumanku pada wajah manis Yuni, dan mereka berdua kemudian melucuti pakaianku.
Tak lama aku telah berdiri hanya dengan mengenakan celana dalam saja. Keadaan itu tidak berlangsung lama, karena jemari lentik Selly segera menarik celana dalamku. Kemaluanku yang telah menegang segera berdiri dengan gagahnya di depan kedua ABG ini. Mata mereka agak sedikit kaget melihat ukuran kejantananku.
“Besar sekali mas. Selly suka..” kata si ABG cantik sambil tangannya mulai mengocok-ngocok penisku perlahan. Sementara Yuni tidak berkomentar, hanya bibirnya yang tipis sedikit terbuka. Matanya memandang kemaluanku dengan gemas. Mereka berdua telah berjongkok di depanku.
Rasa hangat segera menjalari kemaluanku saat Selly mulai memasukkan batang kejantananku ini ke dalam mulutnya yang mungil. Kepalanya mulai dimaju mundurkan menikmati kelelakianku. Kupandang ke bawah tampak wajah cantik gadis ini dengan pipi yang sedikit menonjol disesaki alat vitalku. Sementara Yuni menciumi dan menjilati pahaku menunggu giliran.
Sesaat kemudian, Selly mengeluarkan penisku dari mulutnya, dan Yuni langsung meraihnya dengan bernafsu. Dijilatinya terlebih dahulu mulai dari kepala sampai ke pangkal batangnya, dan perlahan dia mulai menghisap kemaluanku. Terkadang gadis seksi ini bergumam gemas saat menikmati kejantananku.
Aku tarik tubuh Selly sehingga dia berdiri di sebelahku. Kemudian kembali dengan gemas kuciumi wajah cantiknya. Selly dengan bergairah membalas pagutanku. Ciuman dan jilatannya kemudian beralih ke puting dadaku. Sementara kemaluanku masih menjejali mulut Yuni, temannya yang seksi.
Wajah cantik Selly yang sedang menjilati puting dadaku membuatku semakin gemas ingin menyetubuhinya.
“Ayo buka pakaiannya dong sayang..” kataku.
Selly menurut. Dibukanya tanktop dan BH yang dikenakannya. Tak ketinggalan juga celana jeans ketatnya. Dia tampak semakin cantik dengan hanya memakai celana dalam hitam berenda.
“Biarin aja Sel, kamu lebih seksi pakai itu” kataku saat dia ingin membuka celana dalamnya.
Segera kutarik kembali Selly kedalam pelukanku. Kujilati puting buah dadanya. Memang buah dadanya tidak terlalu besar, tetapi bentuknya yang mencuat dengan puting merah mudanya sangat merangsang sekali.
“Ahh… Ssstt…” erangan nikmat keluar dari mulut Selly. Erangan ini semakin keras terdengar saat jemariku mengusap-usap liang nikmatnya. Desahan Selly diselingi dengan gumaman nafsu Yuni yang masih berjongkok menikmati kemaluanku.
Jemariku merasakan vagina Selly telah lembab oleh cairan nafsu. Wajahnya yang sangat cantik tampak menggairahkan saat dia mengerang-erang nikmat disetubuhi jemariku. Puting payudaranya juga telah mengeras karena jilatan lidahku. Ingin segera kusetubuhi ABG cantik ini.
“Sebentar ya Yun..” kataku sambil mencabut penisku dari jepitan bibir tipis Yuni. Setelah itu, kutarik Selly menuju tempat tidur. Kusibakkan celana dalamnya, dan kuarahkan penisku ke dalam liang nikmatnya.
“Pelan-pelan ya mas..” desahnya perlahan.
Kemaluanku mulai menerobos alat vital ABG cantik ini. Erangannya semakin menjadi. Tangannya tampak meremas sprei ranjang. Mulutnya setengah terbuka, dan matanya terpenjam.
“Ahhhh… Ahhhh” desah gadis cantik ini saat aku mulai menggenjot kelaminku di dalam alat vitalnya.
Karena sempitnya kelamin gadis cantik ini, baru setelah beberapa kali genjotan penisku berhasil menerobos lebih dalam, walau mungkin hanya dua pertiga batang kemaluanku yang berhasil masuk.
Ranjang mulai mengeluarkan deritan-deritan seirama dengan goyangan tubuhku menikmati sempitnya liang vagina Selly. Tubuh mulus Selly mengelinjang-gelinjang merasakan hujaman penisku yang menyesaki liang vagina gadis belia ini. Sementara Yuni, temannya yang seksi dengan bergairah menonton adegan kami.
“Kamu buka juga dong Yun” kataku. Yuni kemudian membuka kaos ketatnya dan celana jeansnya.
“Biarin aja pakaian dalamnya Yun..” ujarku lagi saat dia ingin membuka BHnya. Yuni kemudian kuminta mendekat.
Kuhentikan hujaman penisku di kelamin Selly sejenak, dan kuminta dia merubah posisi. Aku segera berbaring di tempat tidur sementara si cantik Selly menaiki tubuhku. Diarahkannya kembali kelaminku ke dalam vaginanya.
“Ahhhh….” erangnya kembali saat penisku menerobos liang nikmatnya. Dia kemudian menggoyang-goyangkan tubuhnya menikmati kejantananku. Kuraih wajah manis Yuni yang ada di sebelahku, dan kami langsung berciuman dengan bergairah. Kuremas buah dadanya yang besar, dan kuangkat daging kenyal ranum ini sehingga keluar dari cup BHnya. Tampak luar biasa seksi Yuni saat itu, dengan wajahnya yang manis dan kedua payudaranya yang mencuat keluar. Puting susunya yang kecoklatan segera menjadi santapanku.
“Sstttthhhh…. Sstttt” erangnya saat kujilati dan dengan gemas kuhisapi buah dadanya yang kenyal itu.
Sementara Selly, temannya yang cantik, masih menggoyang-goyangkan tubuhnya yang mulus di atas selangkanganku. Matanya terpejam dengan wajah yang memerah menambah ayu wajah cantiknya. Tanganku memilin-milin puting buah dadanya. Sementara Yuni mulai menjilati puting dadaku.
“Ahhhhh……” erang Selly panjang saat dia mengalami orgasmenya. Tubuhnya mengejang beberapa saat, kemudian lunglai di atas tubuhku. Kuciumi pundaknya yang putih halus beberapa saat, sebelum kugulingkan tubuhnya kesebelahku.
“Giliranmu Yun..” kataku. Yuni langsung menghentikan hisapannya pada puting dadaku, dan dengan bergairah dia menggantikan posisi Selly. Disibakkannya celana dalamnya, dan diarahkannya kelaminku ke liang surganya.
“Ihhh.. Gede banget… Iihhhh” desahnya saat penisku menerobos vaginanya. Ranjang kembali berderit keras saat dengan bernafsu Yuni menggoyang-goyangkan tubuhnya menikmatiku. Buah dadanya yang kenyal berguncang-guncang menggemaskan saat ia menyetubuhiku. Terkadang karena gemas, kutarik tubuhnya agar aku bisa menghisapi puting payudaranya.
Bosan dengan posisi ini, kuminta Yuni menungging sambil memegang tepian bagian kepala ranjang. Kusodokkan penisku kembali ke dalam bagian tubuhnya yang paling vital, dan erangan Yuni kembali terdengar ditimpali dengan suara derit ranjang.
“Ihh.. Iihh..” desahnya saat kusetubuhi dia dari belakang. Pantatnya yang montok terlihat sangat merangsang. Sementara kulihat Selly tak berkedip melihat temannya sedang disetubuhi secara ‘Doggy-style’.
“Sini Sel” panggilku. Saat dia menghampiriku, langsung kembali kuciumi wajahnya yang sangat cantik itu. Sementara itu tanganku memegang pinggang Yuni, temannya, sambil sesekali menepuk-nepuk pantatnya yang padat.
“Ihh.. Ihh.. Yuni sampai mas… Ihhhh..” erang Yuni saat mencapai orgasmenya. Kulepaskan penisku dari dalam vaginanya. Sementara itu, aku masih sibuk melayani ciuman Selly. Penisku yang masih tegang sehabis menikmati vagina temannya, langsung diraih dan dikocok-kocoknya perlahan.
Cerita Sex– Sesaat kemudian kubalikkan tubuh Yuni, dan kunaiki tubuhnya. Kujepitkan kemaluanku di antara gunung kembarnya yang besar. Kugoyangkan tubuhku menikmati kekenyalan buah dada Yuni. Sementara Selly menyodorkan payudaranya ke mulutku untuk kunikmati.
Rasa nikmat yang luar biasa menjalari syaraf kemaluanku. Aku merasa sudah tak tahan lagi membendung orgasmeku. Kulepaskan pagutanku dari buah dada Selly, dan semakin cepat kugoyangkan tubuhku menikmati jepitan buah dada Yuni. Tak lama kemudian, aku menjerit nikmat saat berejakulasi di buah dada ranumnya.
Setelah membersihkan diri, kami bertiga tiduran sambil istirahat di atas ranjang. Yuni di sebelah kiriku dan Selly di sebelah kanan. Aku masih telanjang, sementara mereka hanya mengenakan celana dalam saja. Yuni telah melepas BHnya yang basah karena ejakulasiku.
“Mas mainnya hebat banget…” kata Selly sambil tersenyum manis.
“Iya.. Kita berdua aja dibuat kewalahan…” sahut Yuni sambil mengusap-usap dadaku.
“Habis kalian cantik-cantik sih. Jadi nafsu nih” jawabku asal.
“Pasti ceweknya si mas puas banget ya Yun..” kata Selly pada temannya.
“Yang gemesin ini.. Gede banget ukurannya. Coba cowokku segede ini..” kata Yuni sambil mulai mengusap-usap kemaluanku.
“Iya. Rahasianya apa sih mas? Biar nanti Selly kasih tahu cowok Selly, supaya bisa bikin Selly puas..” Tangannya yang halus juga mulai merabai kemaluanku yang mulai menegang kembali.
“Mas, buat kenang-kenangan Selly video ya..” ujar Selly tiba-tiba, sambil bangkit mengambil HPnya.
“Jangan ah. Udah nggak usah” tolakku.
“Ah.. Nggak apa mas. Habis mr. happy-nya gemesin banget deh.. Selly nggak ambil mukanya kok..” sahutnya.
“Awas, bener ya. Jangan kelihatan mukanya” kataku.
“Mas berdiri di sini aja biar lebih jelas. Terus elo isepin Yun.. Ntar gantian” katanya bak sutradara kawakan.
Kuturuti kemauannya. Aku bangkit dan berdiri di samping ranjang. Yuni kemudian berjongkok di depanku, dan mulai menjilati kemaluanku.
“Rambut lo Yun.. Jangan nutupin” kata Selly sambil mulai merekam adegan itu.
Kubantu Yuni menyibakkan rambutnya, dan dia mulai mengulum kemaluanku. Kunikmati jepitan bibir tipis Yuni di batang kemaluanku. Tangannya yang halus mengelus-elus buah zakarku.
Selly merekam adegan kami dengan antusias. Aku mengerang nikmat, sambil tanganku membantu menyibakkan rambut Yuni yang sedang sibuk menikmati kemaluanku. Cukup lama gadis ABG seksi ini menyalurkan nafsunya.
Sementara tampak Selly sangat terangsang melihat temannya menikmati penisku.
“Yun.. Gantian gue dong..” Katanya beberapa saat kemudian.
Hpnya diserahkan ke Yuni, dan gantian Selly sekarang yang berjongkok di depanku. Disibakkannya rambutnya kesamping agar temannya dapat merekam adegan dengan jelas. Dijilatinya perlahan seluruh batang kemaluanku. Lubang kencingku digelitik dengan lidahnya, kemudian mulutnya mulai mengulum perlahan batang kemaluanku.
“Jangan pakai tangan Sel..” kata Yuni yang sedang merekam adegan kami.
Selly kemudian melepas tangannya yang memegang batang kemaluanku, dan ia memaju mundurkan kepalanya menikmati jejalan penisku di mulutnya. Sesaat kemudian dia mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya dan, tetap dengan tanpa memegang penisku, menjilatinya sambil bergumam gemas. Kemudian dihisapnya kembali kemaluanku dengan bernafsu.
Mendapat perlakuan seperti ini bergantian dari kedua gadis belia, aku merasa tak lama lagi akan mencapai kepuasan.
“Arrghh.. Hampir sampai nih..” erangku.
“Mas yang ambil ya..” kata Yuni sambil menyerahkan hp padaku. Dia kemudian berjongkok bersama dengan Selly.
Diambilnya penisku dari mulut temannya dan dikocok-kocoknya.
Aku tak tahan lagi. Sambil merekam adegan, aku berejakulasi membasahi wajah manis kedua gadis ABG ini.
Setelah beristirahat sejenak, aku memesan minuman. Sambil menunggu pesanan datang, aku meminta hp Selly. Aku ingin memastikan wajahku tidak terlihat di rekaman video yang tadi diambil.
Kami mengobrol beberapa lama di kamar hotel itu, sebelum beranjak pulang menjelang malam. Kuantar mereka kembali ke mal tempat aku bertemu dengan mereka. Kuberi mereka uang taksi secukupnya.
“Makasih ya Mas. Sering-sering telpon kita ya..” ujar Selly saat turun dari mobil.
“Ok, daaggh..” kataku pada mereka berdua.
Aku segera menjalankan mobilku kembali menuju tempat kost. Sehabis makan malam, aku melanjutkan mengerjakan proyek dari klienku. Pikiranku telah menjadi fresh kembali setelah diservis oleh Selly dan Yuni, ABG Mal yang cantik.